Laman

Tuesday, 27 December 2016

Laporan PKL Mengganti Universal Joint Kendaraan Mitsubishi L300 Diesel 1800CC




LAPORAN
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

MENGGANTI UNIVERSAL JOINT KENDARAAN
MITSUBISHI L300 DIESEL 1800CC



(Laporan ini di ajukan untuk salah satu persyaratan mengikuti
Uji Sertifikasi PKL)
 
   

  






Disusun oleh:

               NAMA SISWA                         : …………………………

               N I S N                                      : …………………………

               TINGKAT/KELAS                  : …………………………

               KOMPETENSI KEAHLIAN  : …………………………




PEMERINTAH KABUPATEN ………………
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMK NEGERI ………………….


…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..


2016






LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini telah diperiksa/diteliti dan diuji kebahasaannya pada tanggal ………………………. Oleh :

  




Pembimbing



………………………………
NIP. ……………………

Penguji



………………………………
NIP. ……………………



Mengetahui/Menyetujui
Kepala Paket Keahlian



……………………………….
NIP. ………………………….


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua sehingga penyusun dapat melaksanakan PKL dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan prakerin ini disusun berdasarkan pengalaman dan data-data yang penyusun peroleh selama melaksanakan prakerin ini di ………………..penyusun menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu izinkan Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1.        Bapak ………………….., selaku kepala SMK Negeri …………………..
2.        Bapak …………………..selaku pembimbing dari …………………..
3.      Bapak ……….………….., selaku pembimbing sekolah dan ………..……….. selaku penguji
4.  Bapak dan ibu guru SMK Negeri …....………………..yang telah memberikan bimbingan selama pelaksanaan PKL
5.      Staf karyawan …………………..
Penyusun juga menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna kami. Semoga laporan PKL ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

…………,   …………………..


PENYUSUN


DA­FTAR ISI

Lembar Pengesahan.................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
1.1      Latar Belakang.........................................................................................
1.1.1     Waktu danTempat Prakerin..........................................................
1.1.2     Gambaran Umum Dan Struktur Organisasi Industri.....................
1.1.3     Produk Yang Dihasilkan Oleh Industri..........................................
1.2      Tujuan......................................................................................................
1.2.1     Tujuan PKL...................................................................................
1.2.2     TujuanPembuatanLaporan...........................................................
1.3      Manfaat PKL............................................................................................
BAB II PROSES PENGERJAAN (PRODUKSI)......................................................
2.1      Uraian Materi/Landasan Teoritis..............................................................
2.2      Alat Dan Bahan........................................................................................
2.3      Gambar Kerja/Job Sheet.........................................................................
2.4      Langkah Kerjadan Proses Pengerjaan...................................................
2.5      Implementasi K3......................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
3.1      Kesimpulan.............................................................................................
3.2      Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN




BAB I
PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan  suatu  bentuk  penyelenggaraan  pendidikan  keahlian  professional  yang  memadukan  secara  sistematik  dan  sinkronisasi  program  pendidikan  disekolah  dan  dunia  usaha  atau  dunia  industri  yang  dilakukan  dengan  bekerja  langsung  sehingga  diperoleh  satu  tingkat  keahlian  professional  tertentu  yang  dicapai  siswa. Siswa  juga  diwajibkan  membuat  laporan  tertulis  yang  diambil  dari  salah  satu  pekerjaan  yang  menarik  untuk  dibahas  dan  dilaporkan  dalam  bentuk  laporan.
Oleh  karena  itu,  penyusun  akan  mengambil  sebuah  judul  laporan yaitu “MENGGANTI UNIVERSAL JOINT KENDARAAN MITSUBISHI L300 DIESEL 1800CC”. Alasan penyusun mengambil judul tersebut karena materi tersebut menarik untuk di bahas dan Universal Joint ini adalah salah satu bagian penting dari sistem ploppeller.

1.1.1     Waktu Dan Tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu untuk melakukan PKL (Praktek Kerja Lapangan) adalah mulai tanggal ……… – ………. Bengkel ………………….. mulai jam kerja pada jam ……… – ……….  WIB. Bengkel …………………..bertempat di Jl. …………………...


1.1.2     Gambaran Umum Dan Struktur Organisasi Industri
…………………..adalah bengkel kendaraan umum yang didirikan oleh …………………..yang beralamat di Jl. …………………... Di ………………….. memiliki struktur organisasi sebagai berikut:


1.1.3     Produk  Yang Dihasilkan Oleh Industri
………………….. bukan tempat produksi, melainkan hanya bengkel umum yang melayani perawataan dan perbaikan. Adapun perawatan seperti CH.10.000, CH.20.000, CH.40.000, CH. 80.000, OH Engine dan lainnya.

1.2      Tujuan
1.2.1     Tujuan PKL
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dimaksudkan  agar siswa  mengetahui  dunia  industri  dan  mempraktikan  setelah  menerima  materi  dari  sekolah.  Dengan adanya  Praktik Kerja Lapangan  (PKL)  diharapkan  mampu memperkokoh  link  and  match  (keterkaitan  dan  kesesuaian)  antara  program  pendidikan  disekolah  dan  dunia  kerja  (dunia  usaha). 

1.2.2     Tujuan Pembuatan Laporan
Untuk  lebih  meningkatkan  kemampuan  siswa  maka  dibuatlah sebuah     laporan,  dimana  pembuatan  laporan  ini  bertujuan  untuk  :
a.   Siswa mampu mengungkapkan gagasan atau pengalaman dalam bentuk tulisan tersusun secara sistematik atau kronologi dalam bahasa indonesia yang baik dan benar.
b.      Sesuai dengan program studinya yang tertuang dalam laporan tertulis.
c.   Siswa  mampu  membuat  laporan  atau  karya  ilmiah  sesuai  dengan  aturan  dan  kaidah  yang  benar.
Tujuan penyusun mengambil judul “MENGGANTI UNIVERSAL JOINT KENDARAAN MITSUBISHI L300 DIESEL 1800CC” adalah karena penyusun tertarik dengan Universal Joint yang merupakan salah satu unsur penting dalam suatu kendaraan tepatnya pada sistem proppeller shaft.

1.3      Manfaat PKL
Adapun manfaat yang  didapat dari PKL antara lain:
a.  Meningkatkan, memperoleh, memantapkan keterampilan siswa sehingga    menambah bekal kemudian hari.
b.  Membekali siswa dengan pengalaman yang sebenarnya didalam dunia usaha sehingga persiapan guna menyesuaikan diri dengan dunia kerja dalam masyarakat.
c.   Mendorong siswa agar berjiwa wiraswasta dan mandiri untuk membuka usaha sendiri.
d.   Dapat melatih disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas yang di bebankan kepadanya
e.      Agar siswa dapat menerapkannya ilmu yang didapat di sekolah baik teori maupun praktek dengan langsung di dunia industri.




BAB II
PROSES PENGERJAAN

2.1      Uraian Materi / Landasan Teori
A.        Penjelasan Umum
Propeller shaft terbuat dari pipa baja tahan puntir. Propeller shaft berfungsi untuk menghubungkan putaran atau tenaga dari transmisi ke differensial. Transmisi dipasangkan pada rangka, sedangkan differential dipasangkan pada axle housing yang ditunjang oleh transmisi. Oleh karena itu differential terhadap transmisi berubah ubah tergantung kondisi beban dan jalan.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka pada propeler dipasang :
1.      Universal joint
2.      Sleeve Joint
Pada Laporan ini akan membahas tentang penggantian universal joint. Universal joint merupakan sebuah komponen penyambung yang terdiri dari dua buah engsel yang memiliki 2 buah yoke yang terletak pada bagian driving atau input shaft dan pada bagian driven atau output shaft, dan sebuah komponen berbentuk tanda tambah (+) yang dinamakan sebagai cross. Komponen yoke digunakan untuk menyambung universal joint. Sedangkan komponen cross berfungsi sebagai dudukan 2 buah yoke yang dilengkapi dengan bearing. Input shaft yoke menyebabkan komponen cross untuk berputar sehingga output shaft yoke juga berputar. Pada saat kedua shaft membentuk sudut satu sama lain, bearing yang ada pada yoke memungkinkan keduanya berputar pada pin masing-masing. Keadaan ini memungkinkan kedua shaft berputar bersamaan pada sudut yang berbeda.
Universal Joint yaitu salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga yang berfungsi untuk memungkinkan poros berputar dengan lancar walaupun terjadi perubahan sudut. Kondisi jalan mempengaruhi kerja suspensi &berakibat pada posisi differential selalu berubah-ubah terhadap transmisi. Universal joint dipakai untuk mengatasi kondisi tersebut agar poros selalu dapat berputar dengan lancar, sehingga universal joint harus mempunyai syarat dapat mengurangi resiko kerusakan propeller saat poros bergerak naik/ turun, tidak berisik atau berputar dengan lembut, konstruksinya sederhana dan tidak mudah rusak.

Gambar 1.0 General Arrangement of Universal Joint


Gambar 1.1 Universal Joint’s Angle

B.        Universal joint juga terbagi menjadi beberapa jenis universal joint, diantaranya :
a.      Hook Joint
Pada umumnya poros propeller menggunakan konstruksi tipe ini, karena selain konstruksinya sederhana tipe ini juga berfungsi secara akurat dan konstan. Ada dua tipe hook joint yaitu shell bearing cup dan solid bearing cup. Shel bearing cup pada universal joint tidak bisa di bongkar, sedangkan tipe solid bearing cup bias dibongkar.


 
Gambar 2.0  Hook Joint

b.      Flexible Joint
Model ini mempunyai keuntungan tidak mudah aus, tidak berisik dan tidak memerlukan minyak /grease. 
Gambar 2.1 Flexsibel joint

c.      Trunion Joint
Model ini menggabungkan tipe hook joint dan slip joint namun hasilnya masih di bawah slip joint.

Gambar 2.2 Trunion Joint

d.      Uniform Velocity Joint
Model ini dapat membuat kecepatan sudut yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi getaran dan suara bising.
 
Gambar 2.3 Uniform Velocity Joint

C.       Komponen Komponen Universal Joint


Gambar 3.0 Komponen Universal Joint

1.      Spider                  : Sebagai  penyerap perubahan  sudut dan penyambung poros dan yoke
2.      Snap ring               : Sebagai pengunci agar bearing cup tidak lepas
3.      Bearing cup           : Untuk menahan spider agar tidak lepas dari yoke
4.      Yoke                      : Sebagai dudukan atau tempat spider
5.      Needle bearing      : Terdapat pada bearing cup untuk menahan beban yang tinggi

D.        Pemeriksaan Pada Sistem Propeller Shaft Dan Universal Joint

a.      Pemeriksaan Kebengkokkan

1.      Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar.
2.  Lalu setting dial indicator untuk pengukuran dengan menekan bagian tengah dari poros propeller.
3.  Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut.
4.    Jika hasil pengukuran lebih dari 0,8 mm, maka poros propeller sudah terlalu bengkok dan harus diganti.

Gambar 4.0 Pemeriksaan kebengkokan pada Propeller Shaft

b.     Pemeriksaan Universal Joint

1.     Lakukan penarikan atau penekanan seperti pada gambar kea rah maju atau mundur dari universal joint di poros propeller. Lakukan hal ini sambil menahan poros propeller.
2.      Rasakan apakah terjadi gerakan pada universal joint yang menunjukkan bahwa sambungan dari universal joint kendor. Jika terasa bisa ada gerakkan antara universal joint dengan poros propeller, maka bearing pada universal joint sudah rusak.
3.     
Perbaikannya adalah membongkar universal joint tersebut dan mengganti bearingnya. Pembongkaran universal joint ini membutuhkan peralatan khusus yang bernama tracker, sehingga pembongkaran tidak merusak atau membuat lecet pada bagain dari universal joint


Gambar 4.1 Pemeriksaan kerusakan pada universal joint

2.2      Alat Dan Bahan
Ø  Alat        : 1.  Kunci Ring Pas 12 & 14
                    2.  Dongkrak buaya / Car Lift
                    3.  2 buah Jack Stand (Jika menggunakan Dongkrak buaya)
                    4.  Tang Snap ring
                    5.  Palu (Jika dibutuhkan pada saat bearing cup susah terlepas)
                    6.  Obeng min (-)
                    7.  Pin
                    8.  Pressan
Ø  Bahan    : 1.  1 Unit mobil Mitsubishi L300 Diesel 1800cc
                    2.  Grase
                    3.  1 set Universal Joint sesuai yang di butuhkan

2.3      Gambar Kerja / Job Sheet

Gambar 5.0 Bagian – Bagian Propeller Shaft

2.4      Langkah Kerja Dan Proses Pengerjaan
1.  Dongkrak bagian belakang mobil menggunakan dongkrak buaya pada posisi dongkrak buaya mencakup differensial, jika menggunakan car lift posisi mobil berada di atas kepala
2.   Jika menggunakan dongrak buaya, posisikan dua buah jack stand pada poros differensial.
3.      Jika mobil sudah terangkat, posisikan  badan  di  bawah  mobil  bagian belakang dekat differensial.
4.    Lepaskan ke 4 baut antara flange yoke dengan differensial menggunakan kunci pas-ring 14 dan 12, dengan cara menahan baut 12 pada differensial dan lepaskan baut 14 pada flange yoke
5.      Jika baut sudah terlepas, lepasakan poros propeller shaft antara transmisi dengan differensial
6.      Setelah itu biarkan mobil tetap terangkat, lalu kita melepaskan universal joint dari propeller shaft
7.    Lalu lepaskan snap ring pada universal joint menggunakan tang snap ring atau obeng min (-), terdapat 2 macam snap ring, seperti yang terlihat pada gambar


Gambar 6.0 Snap ring 1


Gambar 6.1 Snap ring 2

8.   Setelah snap ring terlepas, kemudian lepaskan bearing cup menggunakan palu dengan pin. Lakukan hal yang sama pada ketiga sisinya

Gambar 6.2 Melepas Bearing Cup

9.      Setelah bearing cup terlepas, siapkan universal joint yang baru, lalu berikan gemuk atau grase ke dalam bearing cup keempatnya.


Gambar 6.3 Pemberian grase pada bearing cup

10.   Lalu  setelah  itu, masukan bearing  cup ke  spider menggunakan  palu  dan  pin seperti yang terlihat pada gambar, lakukan yang sama terhadap ketiga sisinya, di barengi dengan pemasangan snap ring.


Gambar 6.4 Pemasangan bearing cup

Gambar 6.5 Pemasangan Snap ring

11.  Setelah bearing cup terpasang semua, selanjutnya pasangkan kembali propeller shaft dengan transmisi dan differensial.

2.5      Implementasi K3
Perencanaan program K3 yang musti diterapkan adalah sebagai berikut:
·           Memakai peralatan safety didalam bekerja.
·           Memelihara peralatan-peralatan kerja.
·           Selalu menjaga kebersihan tempat kerja.


               BAB III
              PENUTUP

3.1      Kesimpulan
Pembelajaran ketika disekolah jauh berbeda  dengan di tempat prakerin, karena disekolah lebih banyak materi dan jarang untuk praktikum namun di tempat prakerin malah sebaliknya. Jika di presentasi kan antara sekolah dengan tempat prakerin, disekolah 70% materi  dan 30% praktik, dan  ditempat prakerin sebaliknya dari itu.dan tidak itu saja dalam perlengkapan stool di bengkel sungguh berbeda dengan kondisi perlengkapan stool yang ada di sekolah .Jadi kita lebih mudah memahami karna langsung terjun kelapangan, berikut saya akan memberikan saran, semoga bermanfaat.

3.2      Saran
a.      Untuk Sekolah
Untuk SMK N …………. khususnya kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan agar lebih banyak melakukan monitoring, agar lebih tau apa saja yang dilakukan oleh peserta PKL. Dan agar untuk lebih memberi pembekalan yang mendalam kepada siswa PKL sebelum mereka terjun PKL.

b.     Untuk DU/DI
Kepada pihak industri untuk lebih banyak memberikan pekerjaan yang bermanfaat bagi siswa/siswi, supaya jam kerja dapat di isi dengan penuh tanpa ada waktu kosong yang terbuang percuma. Diharapkan Instansi dapat menerima siswa/siswi yang akan melaksanakan prakerin pada tahun berikutnya. Diharapkan Instansi dapat menempatkan siswa/siswi PKL sesuai jurusannya masing-masing. Pembimbing selalu memberikan bimbingan yang meliputi disiplin, mental, karir dan lain-lain dalam rangka peningkatan kinerja yang baik.




DAFTAR PUSTAKA

http://brangkastugas.blogspot.co.id/

No comments:

Post a Comment